Selasa, 29 Maret 2016

HIU GERGAJI

Oke pada kesempatan kali ini saya akan memposting tentang Ikan Hiu Gergaji  beserta penjelasannya








IKAN HIU GERGAJI

Walaupun penampilan hiu gergaji cukup mengerikan namun bukan berarti ikan ini menjadi penguasa di Danau Sentani. Fakta di lapangan menunjukkan populasi anggota famili Pristidae yang bernama Latin Pristis Microdon ini terus menyusut. Ikan yang menyebar di Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan dan Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai daerah tropis. Biasanya mereka hidup di danau-danau besar, sungai besar atau rawa-rawa tertentu. Di Indonesia ikan hiu gergaji terdapat di Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Siak dan Sungai Sepih.

Hiu gergaji atau Saw Shark memiliki moncong panjang mirip mata pisau yang dilengkapi serangkaian gigi layaknya gergaji bermata dua. Ikan ini mirip pari gergaji tapi berbeda pada letak celah insang. Celah insang hiu gergaji terletak pada sisi kepala sedangkan pari gergaji berada di bawah kepala. Jumlah celah insang hiu ini ada enam.



Tubuhnya pun cukup ramping dengan dua sirip dada. Hidupnya di dasar perairan berlumpur pada kedalaman 40 meter dan perairan payau. Hiu jenis ini merupakan pemakan berbagai jenis ikan, penjelajah lautan, dan tidak berbahaya bagi manusia (tidak buas). Daerah persebarannya di seluruh perairan pantai Indonesia dan Indo-Pasifik.

Freshwater Sawfish (Pristis microdon) dikenal juga dengan nama Leichhardt’s sawfish. Ikan yang termasuk keluarga sawfish ini mempunyai keragaman nama di setiap negara seperti Cucut Krakas (Jawa), Cucut gergaji (Malaysia), Nokogiriei (Jepang), Zoetwaterzaagrog (Belanda) dan sebagainya. Ikan ini sebenarnya hidup di lautan indo-pacific namun dapat juga hidup di sungai untuk melakukan siklus hidupnya. Di lautan mereka ditemukan pada garis geographis antara 11oN dan 39oS. Spesies ini dikenal dapat tinggal di jauh di bagian dalam sungai termasuk danau dan kolam sementara di Australia bagian utara. Pada musim hujan (Desember-maret) ikan akan hidup di sungai air tawar sedangkan pada musim kering (Mei-oktober) ikan akan lebih suka tinggal di muara atau teluk yang menyerupai habitat air laut. Selain di Australia, ikan ini juga menyebar ke Kalimantan, Papua, Vietnam, India, Madagascar dan Afrika timur.



Semua keluarga sawfish mempunyai bentuk tubuh yang menyerupai ikan hiu termasuk freshwater sawfish. Secara taksonomi spesies ini berbeda dengan kelas ikan sejati seperti halnya lungfish. Sawfish termasuk kelas ikan bertulang rawan atau Chondrichthyes. Tubuh ikan ini mempunyai warna polos dengan coklat keabu-abuan menutupi semua bagian atas tubuh sedangkan bagian perut berwarna putih pucat. Ciri khas dari keluarga sawfish adalah adanya moncong atau hidung panjang menyerupai pedang (Rostrum) dengan deretan gergaji kecil yang menyamping (Rostral teeth). Freshwater sawfish mempunyai rostral teeth yang lebih besar dibanding semua spesies sawfish kecuali Largetooth sawfish (Pristis perotteti). Jumlah rostral teeth per sisi rosturm pada ikan ini berjumlah 14 sampai 23 buah. Freshwater sawfish mempunyai gigi mulut yang sangat kecil dengan ujung yang tumpul. Rahang atas terdiri dari 70-72 deret gigi dengan jumlah item gigi perderet adalah 115-127 buah. Sedangkan rahang bawah terdiri dari 64-68 dengan jumlah item gigi perderet adalah 122-140 buah. Sirip dada berukuran cukup lebar dan bersifat agak kaku. Sirip punggung berada lebih depan dibanding sirip panggul. Spesies ini dapat tumbuh dengan ukuran sekitar 6 meter (19,7 ft), bahkan beberapa sumber menyebutkan panjang maksimal adalah 7 meter (23ft) namun masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut.

Ikan ini berstatus hampir punah. Sejak tahun 2006 IUCN telah menetapkan status “critical endangered” melihat jumlah populasinya yang terus menurun. Banyak sekali faktor penyebab penurunan populasi ikan ini. Antaranya penangkapan untuk ikan aquarium, akitifitas manusia terhadap sungai dan laut seperti pembuangan limbah, pembangunan DAM, pertanian dan sebagainya. Belum lagi ulah manusia yang menangkap ikan ini hanya untuk mengambil moncongnya.



Freshwater sawfish bersifat karnivora. Makanan utamanya adalah invertebrata dan ikan-ikan kecil yang berkelompok. Dia merupakan tipe pengumpul makanan menggunakan rostrumnya yang digerakkan ke samping kiri-kanan secara cepat untuk memperoleh mangsa. Ikan ini dapat mengetahui letak lokasi mangsa karena mempunyai moncong yang ditutupi dengan ribuan elektroreceptor seperti halnya hiu dan pari. Habitat yang berbeda dapat memicu terjadinya beda pola makan sebagai contoh mangsa di perairan dangkal akan sangat berbeda antara siang dan malam. Salah satu mangsanya seperti beberapa spesies ikan kecil akan banyak dijumpai di perairan dangkal pada malam hari.

Ikan dewasa hanya sedikit mempunyai musuh alami atau predator namun tidak untuk anakan ikan. Hiu dan buaya air asin (Crocodylus porosus) merupakan contoh predator utama untuk anakan ikan. Selain predator ikan ini juga beresiko diserang parasit. Contohnya Nonacotyle pristis dan Pristonchocotyle papuensis (Hexabothriidae) yakni parasit dari Papua Nugini yang biasa menyerang bagian insang ikan. Habitat yang berbeda biasanya akan memunculkan jenis parasit yang berbeda baik dari golongan nematoda, protozoa maupun trimatoda. Kebanyakan parasit akan menyerang insang, kulit dan sistem pencernaan. Efek dari parasit ini terhadap freshwater sawfish masih dalam tahap penelitian.



Usia kedewasaan ikan ini tidaklah diketahui namun berdasar fakta yang ada diduga ikan ini membutuhkan waktu setidaknya 20 tahun sebelum siap bereproduksi. Ikan betina berukuran lebih panjang dibanding ikan jantan ikan betina dewasa berukuran 3 m sedangkan ikan jantan sekitar 2,5 m. Freshwater sawfish bersifat ovovivipar. Seperti halnya hiu dan pari, ikan ini juga mengalami pembuahan secara internal. Ikan betina akan hamil selama 5 bulan sebelum melahirkan. Selama dalam kandungan embrio ikan akan tumbuh dengan memakan plasenta kuning telur. Bayi ikan yang baru lahir memiliki ukuran 72-93 cm dengan ekor keluar terlebih dulu waktu lahir. Gigi gergaji pada bayi ikan belumlah muncul secara lengkap dan masih ditutupi dengan jaringan pelindung. Jaringan pelindung gigi gergaji ini juga bertujuan untuk tidak menyakiti induk betina waktu melahirkan.



Untuk perawatan di aquarium belum didapat informasi yang spesifik namun mengingat status ikan yang terancam punah maka dianjurkan untuk tidak menjadikannya ikan peliharaan. Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia selama merasa tidak terganggu. Ukuran tubuh manusia yang cukup besar tidak akan menjadikan manusia dalam daftar menu mangsa ikan ini. Justru sebaliknya freshwater sawfish merupakan menu buruan manusia karena moncong gergajinya. Moncong gergaji ikan ini telah lama dibuat sebagai kerajinan oleh beberapa suku di negara yang berbeda. selain moncong gergajinya sirip ikan ini banyak tersedia di pasaran “sirip ikan hiu” di Asia. Daging dan organ tubuh ikan juga banyak dicari orang. Selain itu telur, minyak hati dan empedu ikan digunakan sebagai obat-obatan oleh masyarakat China.


Oke sekian dulu pembahasan kita kali ini tentang Ikan Hiu Gergaji yang saya ketahui semoga postingan ini bisa membantu kalian, Nantikan lagi di postingan saya yang berikutnya hanya di " Welcome To the World Of Fish "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar