Oke pada kesempatan kali ini saya akan memposting tentang Lanjutan jenis-jenis ikan Botia beserta penjelasannya dari postingan yang sebelumnya
Morfologi Ikan Botia
Bentuk tubuh ikan ini pipih memanjang
dengan bentuk perut lurus dan mempunyai 4 pasang sungut. Ikan ini memiliki
warna dasar merah jingga kekuningan dengan balutan warna hitam yang ada di 3
tempat yaitu : bagian kepala, bagian tengah tubuh dan bagian pangkal ekor di
bagian mata nya di temukan duri.
Dihabitat alaminya daerah aliran
sungai di pulau Kalimantan dan Sumatera ikan ini bisa hidup di sungai-sungai
berarus tenang. Pada umumnya mereka hidup di dasar perairan dan lebih banyak
melakukan aktivitas pada malam hari sehingga di sebut ikan Noctural. Ikan ini hidup di lingkungan yang bersuhu 24-28 derajat celcius dengan pH 6.0-7.5, tingkat kesadahan 5-15 dan
intentitas oksigen 3 sampai 5 ppm.
Seleksi indukan
Proses budidaya ikan botia di mulai
dengan seleksi induk. Indukan yang baik berasal dari alam kemudian ditempatkan
ke dalam kolam agar bisa beradaptasi dengan habitatnya yang baru. Adaptasi ini
memakan waktu sekitar 10-80 bulan dari indukan sampai matng gonad. Gonat yang
telah matang bisa di lihat dari perutnya yang gendut (betina) dengan berat lebih dari 80 gram. Pada pejantan perutnya
langsing dan beratnya ebih dari 40 gram.
Stimulasi pemijahan
Agar matang gonad bisa segera melakukan
pemijahan atau ovulasi (memproduksi sel telur). Makan ikan botia siap pijah di
berikan suntikan hormone gonadotropin. Hormone yang biasa digunakan untuk
menstimulasi pemijahan berupa Ovaprin dengan
dosis idealnya 1ml/kg berat indukan. Injeksi ovaprin dilakukan sebnyak 2 kali
suntikan pertama untuk mematangkan sel telur (0.4ml/kg) dan injeksi/suntikan
kedua untuk pemijhan (0.6ml/kg).
Stripping
Proses ini adalah proses keluarnya sel
telur dari indukan betina dan sperma dari indukan jantan dengan diurut. Sebelum
itu indukan dibius dengan phenoxy
ethanol. Sperma dan sel telur kemudian di pisah dan dimasukkan ke dalam
wadah lain. Pembuahan proses ini dilakukan dengan cara mencampur sperma dan sel
telur. Lalu ditambahkan air agar sperma aktif lalu diaduk menggunakan bulu ayam
secara perlahan. Masukan ke dalam corong penetasan dengan suhu 26-27 derajat
celcius selama 15 hingga 26 jam.
Pemanenan dan pemeliharaan larva
Telur
yang menetas sangat sensitive sehingga sebelum dipindahkan ke wadah baru larva
dibiarkan di corong penetasan selama 4 hari. Jika larva telah mampu memakan
artemia maka itu tandanya ikan siap dipindahkan ke akuarium. Didalam akuarium
ikan yang di pelihara sebanyak 5 ekor per liter pada usia 4-13 hari dan ikan
diberikan pakan artemia. Barulah kemudian sampai panen tiba setelah ikan botia
tersebut telah dewasa menu utama makanannya iyalah cacing darah.
Oke sekian dulu pembahasan kita kali ini tentang ikan Botia yang saya ketahui semoga postingan ini bisa membantu kalian, Nantikan lagi di postingan saya yang berikutnya hanya di " Welcome To the World Of Fish "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar